Pers Kita

Pers Kita Dewasa ini pers banyak digunakan sebagai komunikator masa. Oleh karena itu pers menjadi wahan penghubung antar perorangan, lemabaga, dan negara. Kemudahan yang semakin terasa di bidang teknologi informasi menjadikan pers sebagai tempat ekspresi setiap kaum. Hal itulah yang merupakan dambaan setiap bangsa yang selama ini mengharapkan demokratisasi.Kebebasan pers merupakan harga mahal yang membutuhkan perjuangan keras. Apakah pers harus dipasung kebebasannya? Sudah barang tentu itu merupakan tindakan biadab karena untuk menguak suatu kebenaran haruslah ada media yang mengungkapkannya. Dengan demikian, masyarakat dapat mengetahui kebenaran tersebut. Namun, masyarakat juga dituntut agar tidak mudah terpancing akan informasi-informasi yang beredar. Alhasil, kristalisasi dari semua itu adalah terbentuknya opini publik yang dapat diakui validitasnya.Pers bukan alat politik yang hanya dimiliki oleh kaum yang berkuasa. Kebiadaban Rezim Orde Baru dalam memasung pers telah melucuti hak anak bangsa yang paling hakiki untuk menuntut keadilan. Hal tersebut dilakukan demi membunuh kebenaran yang ada sehingga yang berkuasa akan selamanya berkuasa. Namun, kebenaran akan selalu menang melawan kejahatan. Berakhirnya Orde Baru akibat kekuatan masa telah melahirkan pers yang baru, yaitu pers kaum reformis yang selama ini dibuat hibernasi.Negara kita merupakan negara hukum yang berlandaskan Pancasila. Hal itulah yang menggagas pers kita beraliran Pers Pancasila yang menjunjung tinggi kebhinekaan. Dengan demikian, diharapkan timbulnya revolusi di berbagai hal yang tercermin dalam sikap dan kepribadian bangsa. Dan sembari menanti masa keemasan itu ada baiknya mulai detik ini kita lebih menghargai pers dan belajar menjadi bangsa yang dewasa.