Win-Win Solution Diskusi adalah cara yang tepat untuk berbagi ilmu dan pengalaman yang sangat berharga. Untuk itu ada komunitas atau organisasi kemahasiswaan yang membentuk sebuah kelompok diskusi . Sebelum kita masuk Era Reformasi, bagi para mahasiswa diskusi dijadikan suatu kebiasaan untuk mencari strategi dan solusi pembagunan bangsa yang kemudian dapat diaspirasikan kepada pemerintah. Melalui diskusi ditemukan akar berbagai permasalahan yang membelit bangsa sehingga hasil diskusi kelak akan menjadi penuntun kita dalam menanggulangi permasalahan tersebut. Kini kebiasaan berdiskusi itu lambat laun meredup seiring berkembangnya teknologi informasi dan berbagai hal yang akhirnya membuat mahasiswa sekarang beralih ke arah kegiatan yang lebih individualistik. Banyak yang menggunakan waktu mereka untuk kegiatan –kegiatan yang relatif tidak bermanfaat dan akhirnya justru hanya membuang waktu mereka saja. Padahal sebelum saat ini kelompok diskusi mahasiswa menjadi contoh bagi kelompok berbagai masyarakat dalam menyatukan pendapat. Oleh karena itu, sekarang tidak jarang kita temukan terjadi pertikaian dan konflik fisik antara kelompok-kelompok masyarakat. Padahal konflik-konflik tersebut tidak akan terjadi apabila masalah dari mereka didiskusikan dalam sebuah forum yang penuh kekeluargaan. Sungguh sebuah ironi karena ketika anak muda negara lain berlomba-lomba untuk dapat berkontribusi bagi negaranya, kita justru hanya menonton dan bersikap acuh tak acuh. Andai saja lahir kelompok –kelompok diskusi mahasiswa seperti dahulu tidak akan ada yang namanya tawuran, konflik antara kaum minoritas-mayoritas, ataupun demonstrasi yang bersifat destruktif. Mahasiswa adalah agen perubahan bangsa yang kontribusinya sangat diharapkan. Jika bangsa ini ingin terbang lagi layaknya sang Garuda Pancasila kita harus membangkitkan kembali semangat-semangat menemukan solusi melalui diskusi. Diskusi itu merupakan wadah penemuan win-win solution bukan sebaliknya. Karena itu diskusi yang harus kita bina juga adalah diskusi yang bebas dan bertanggung jawab. Jangan ketika ada pro dan kontra mengenai suatu hal justru terjadi konflik. Ingat bangsa kita adalah bangsa yang menjunjung tinggi adanya musyawarah dan mufakat dalam memecahkan suatu masalah. Dalam mengemukakan pendapat juga harus memperhatikan berbagai pihak jangan sampai menyakiti perasaan suatu pihak. Untuk itu harus dihindari perkataan kasar yang berbau SARA. Tunjukan intelektualitas dan sikap kita sebagai kaum bermoral dan beragama. Ketika semua itu terjadi tidak akan ada lagi masalah-masalah bangsa yang sulit dicari solusinya dan yang terpenting adalah terlaksana dan terpeliharanya sila ketiga dari Pancasila, yaitu persatuan Indonesia. Terimakasih.
We appreciate you contacting us. Our support will get back in touch with you soon!
Have a great day!
Please note that your query will be processed only if we find it relevant. Rest all requests will be ignored. If you need help with the website, please login to your dashboard and connect to support